Pada tahun 1953, Tenzing Norgay dan Edmund Hillary berhasil mencatat sejarah di gunung Everest, mereka berdua berhasil menjadi manusia pertama yang menginjakan kakinya di puncak Everest, tanah tertinggi di dunia, yang memiliki ketinggian 8.848 mdpl. Hal ini seakan menjadi gerbang pembuka bagi pendaki gunung di seluruh dunia.
Bagaikan kesuksesan, puncak Everest menjadi impian bagi setiap pendaki yang berada di setiap penjuru dunia. Bukan hanya sekedar sebuah gunung, Everest pun merupakan simbol ketekunan, ketabahan, keberanian dan tekad bagi manusia, sekaligus menjadi simbol ketamakan, keserakahan dan kesombongan.
Pada tulisan kali ini, kita tidak akan membicarakan tentang keindahan dan kemegahan Everest, namun lebih fokus pada ulasan tentang beberapa misteri yang ada padanya. Berikut adalah 10 misteri Everest yang telah kami rangkum.
10 Misteri Gunung Everest yang Mengerikan
1. Menumpuknya Sampah di Gunung Everest
Seperti pada gunung-gunung di Indonesia, namun tumpukan sampah di gunung Everest sudah sampai pada tahap mengkhawatirkan. Pihak pengelola memperkirakan bahwa pada setiap musim pendakian, sampah di gunung Everest bertambah sebanyak 50 ton. Angka yang fantastis bukan?.
Menyikapi fakta tersebut, pemerintah Nepal berusaha mengurangi tumpukan sampah tersebut dengan mengeluarkan aturan bagi para pendaki Everest. Setiap turun, mereka harus membawa sampah masing-masing, ditambah dengan sampah lain, minimal 8 kg. Bagi yang kedapatan melanggar aturan ini, maka pemerintah akan memberi sangsi pada mereka.
Selain itu, sejak tahun 2008, The Eco Everest Expedition telah berhasil membawa turun sebanyak 18 ton sampah.
2. Dataran Semakin Tinggi, Oksigen Semakin Menipis
Puncak Everest tidak diciptakan untuk dihuni oleh manusia. Sebab, udara di sana sangat miskin akan kandungan oksigen, para ahli mengatakan bahwa puncak tertinggi itu hanya memiliki 5% dibanding oksigen di tempat biasa. Bila berada di sana, seseorang bisa bernafas hingga 80-90 dalam setiap menitnya. Sebab itulah, pengelola mewajibkan setiap pendaki untuk membawa tabung oksigen saat hendak menjamahi Everest.
3. Keberadaan Hewan Penunggu Everest
Saat melewati ketinggian 6.700 mdpl, selain kadar oksigen yang semakin menipis, seorang pendaki Everest pun harus berhati-hati pada hewan berbahaya bernama laba-laba Himalaya (Euophrys omnisuperstes) yang sering bersembunyi pada celah-celah lereng Everest. Sangat berbahaya, karena hewan tersebut mengandung racun berbahaya yang mematikan.
4. Antrian Panjang di Jalur Pendakian
Puncak Everest tidak diciptakan untuk dihuni oleh manusia. Sebab, udara di sana sangat miskin akan kandungan oksigen, para ahli mengatakan bahwa puncak tertinggi itu hanya memiliki 5% dibanding oksigen di tempat biasa. Bila berada di sana, seseorang bisa bernafas hingga 80-90 dalam setiap menitnya. Sebab itulah, pengelola mewajibkan setiap pendaki untuk membawa tabung oksigen saat hendak menjamahi Everest.
3. Keberadaan Hewan Penunggu Everest
Saat melewati ketinggian 6.700 mdpl, selain kadar oksigen yang semakin menipis, seorang pendaki Everest pun harus berhati-hati pada hewan berbahaya bernama laba-laba Himalaya (Euophrys omnisuperstes) yang sering bersembunyi pada celah-celah lereng Everest. Sangat berbahaya, karena hewan tersebut mengandung racun berbahaya yang mematikan.
4. Antrian Panjang di Jalur Pendakian
engan gelarnya sebagai gunung paling tinggi di jagad alam, gunung Everest adalah magnet kuat yang mampu menarik perhatian para pendaki di dunia. Hal ini menyebabkan, pada jalur pendakian, kita dapat melihat semacam antrian manusia yang berbondong-bondong ingin mencapai puncaknya.
Semisal pada musim pendakian di tahun 2012. Pendaki asal Jerman bernama Ralf Dujmovits sempat mengambil foto yang mengejutkan, sebuah foto yang menggambarkan betapa padatnya jalur pendakian Everest, terlihat barisan panjang manusia di sana. Ralf Dujmovits mejelaskan bahwa seseorang harus menunggu sekitar 2 jam untuk menunggu giliran. Kabarnya, pendakian sesak tersebut mengakibatkan 4 orang meninggal dunia.
5. Merupakan Kuburan Tertinggi di Dunia
Selain tumpukan sampah, ternyata gunung Everest dipenuhi dengan mayat manusia. Memang tidak ada catatan pasti, berapa jumlah mayat yang berada di Everest. Namun, pada setiap musim pendakian, selalu saja ada pendaki yang tidak turun untuk selamanya.
Semisal pada musim pendakian di tahun 2012. Pendaki asal Jerman bernama Ralf Dujmovits sempat mengambil foto yang mengejutkan, sebuah foto yang menggambarkan betapa padatnya jalur pendakian Everest, terlihat barisan panjang manusia di sana. Ralf Dujmovits mejelaskan bahwa seseorang harus menunggu sekitar 2 jam untuk menunggu giliran. Kabarnya, pendakian sesak tersebut mengakibatkan 4 orang meninggal dunia.
5. Merupakan Kuburan Tertinggi di Dunia
Selain tumpukan sampah, ternyata gunung Everest dipenuhi dengan mayat manusia. Memang tidak ada catatan pasti, berapa jumlah mayat yang berada di Everest. Namun, pada setiap musim pendakian, selalu saja ada pendaki yang tidak turun untuk selamanya.
Tentu saja, hal ini sangat berhubungan erat dengan fakta-fakta di atas, termasuk tipisnya oksigen, bahayanya laba-laba Himalaya, padatnya jalur pendakian, track yang sangat curam.
6. Setiap Tahun, Ketinggian Everest Meningkat
Banyak para ahli yang mengklaim bahwa pengukuran ketinggian Everest ,ulang, yang dilakukan 2 negara, yaitu Tibet dan Nepal, adalah hal yang sia-sia. Pasalnya, penelitian yang dilakukan Ekspedisi Millenium Amerika di tahun 1999 mengungkapkan bahwa setiap tahunnya gunung Everest bertambah tinggi, setidaknya 4 milimeter pada setiap tahun.
7. Dahulu, Everest Merupakan Permukaan Laut
Para pakar sejarah mengatakan bahwa jaman dahulu, daratan India dan Nepal bukanlah dataran Asia. Namun jutaan tahun berlalu, dataran India bergeser perlahan, menabrak dataran Asia, yang akhirnya mengakibatkan tanah yang berada di tengah-tengah pertemuan daratan India dan Asia terdorong ke atas dan membentuk pegunungan Himalaya.
Fakta ini diperkuat oleh seorang petualang bernama Noel Odell. Pada tahun 1924, dia menemukan fosil dari makhluk laut di puncak Everest.
Para ahli yang mengamati hal tersebut berpendapat bahwa lempengan tanah yang menabrak dataran Asia masih bergerak sampai sekarang. Hal itulah yang mengakibatkan Everest bertambah tinggi pada setiap tahunnya.
8. Umur Everest Bukan 60 Juta Tahun
Dahulu, para peneliti mengklaim bahwa usia Everest hanya mencapai puluhan juta tahun. Namun, pendapat tersebut dibantah oleh fakta yang mengatakan bahwa Everest telah berusia 450 juta tahun. Pembantahan ini diperkuat dengan temuan batu kapur dan sidemen di puncak Everest, sekaligus menguatkan bahwa dahulu, puncak Everest adalah dasar laut.
9. Everest Memiliki Banyak Nama
Banyak para ahli yang mengklaim bahwa pengukuran ketinggian Everest ,ulang, yang dilakukan 2 negara, yaitu Tibet dan Nepal, adalah hal yang sia-sia. Pasalnya, penelitian yang dilakukan Ekspedisi Millenium Amerika di tahun 1999 mengungkapkan bahwa setiap tahunnya gunung Everest bertambah tinggi, setidaknya 4 milimeter pada setiap tahun.
7. Dahulu, Everest Merupakan Permukaan Laut
Para pakar sejarah mengatakan bahwa jaman dahulu, daratan India dan Nepal bukanlah dataran Asia. Namun jutaan tahun berlalu, dataran India bergeser perlahan, menabrak dataran Asia, yang akhirnya mengakibatkan tanah yang berada di tengah-tengah pertemuan daratan India dan Asia terdorong ke atas dan membentuk pegunungan Himalaya.
Fakta ini diperkuat oleh seorang petualang bernama Noel Odell. Pada tahun 1924, dia menemukan fosil dari makhluk laut di puncak Everest.
Para ahli yang mengamati hal tersebut berpendapat bahwa lempengan tanah yang menabrak dataran Asia masih bergerak sampai sekarang. Hal itulah yang mengakibatkan Everest bertambah tinggi pada setiap tahunnya.
8. Umur Everest Bukan 60 Juta Tahun
Dahulu, para peneliti mengklaim bahwa usia Everest hanya mencapai puluhan juta tahun. Namun, pendapat tersebut dibantah oleh fakta yang mengatakan bahwa Everest telah berusia 450 juta tahun. Pembantahan ini diperkuat dengan temuan batu kapur dan sidemen di puncak Everest, sekaligus menguatkan bahwa dahulu, puncak Everest adalah dasar laut.
9. Everest Memiliki Banyak Nama
Meskipun kita mengenal gunung ini dengan sebutan Everest, namun penduduk Tibet mengenalnya dengan sebutan Chomolungma (ex : Qomolangma) yang memiliki arti 'dewi pegunungan', sedangkan penduduk Nepal menyebutnya dengan nama Sagarmatha yang berarti 'kening langit'.
Sementara nama Everest sendiri diambil dari nama seorang inspektur jendral India ,bernama George Everest, yang melakukan penjelajahan Everest untuk pertama kalinya.
10. Everest Bukanlah Gunung Tertinggi di Dunia
Apakah kamu percaya bahwa ada gunung lain yang lebih tinggi dibanding Everest?. Kenyataannya memanglah seperti itu, Everest bukanlah gunung tertinggi di dunia, gunung Mauna Kea yang terletak di Hawai lah yang paling tinggi.
Mauna Kea adalah gunung berapi yang tak aktif, tingginya mencapai 10.200 meter bila diukur dari dasar laut, sementara Everest hanya 8.848 meter. Jadi, bila diukur berdasarkan permukaan laut, Everest menang, karena Mauna Kea hanya setinggi 4.205 mdpl. Namun bila diukur dari dasar laut, Mauna Kea lah pemenangnya.
Sementara nama Everest sendiri diambil dari nama seorang inspektur jendral India ,bernama George Everest, yang melakukan penjelajahan Everest untuk pertama kalinya.
10. Everest Bukanlah Gunung Tertinggi di Dunia
Apakah kamu percaya bahwa ada gunung lain yang lebih tinggi dibanding Everest?. Kenyataannya memanglah seperti itu, Everest bukanlah gunung tertinggi di dunia, gunung Mauna Kea yang terletak di Hawai lah yang paling tinggi.
Mauna Kea adalah gunung berapi yang tak aktif, tingginya mencapai 10.200 meter bila diukur dari dasar laut, sementara Everest hanya 8.848 meter. Jadi, bila diukur berdasarkan permukaan laut, Everest menang, karena Mauna Kea hanya setinggi 4.205 mdpl. Namun bila diukur dari dasar laut, Mauna Kea lah pemenangnya.
Demikian adalah 10 misteri gunung everest yang bisa kami sampaikan.
Credit : Tania Gloria
Tidak ada komentar:
Posting Komentar